Peningkatan Remaja Terhadap Gaya Hidup Modern


MAKALAH
Pergaulan Remaja Terhadap Peningkatan Gaya Hidup Modern. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas bahasa indonesia
Dosen Pengampu : Elis




Disusun Oleh :
1.      Yuli Rohati

Fakultas Agama
Universitas Mathla’ul Anwar    Cikaliung Banten



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang “Pergaulan Remaja Terhadap Peningkatan Gaya Hidup Modern”. Dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menerima dengan hati terbuka atas semua kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Sodong, Desember 2015

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1 Pengertian Gaya Hidup
2.2 Pengertian Remaja dan Gaya Hidupnya.............................................................
2.3 Bentuk-Bentuk Yang Mempengaruhi Gaya Hidup Modern.................................
2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Gaya Hidup Modern...........................................
2.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif Gaya Hidup Modern Pada Remaja..............
2.6 Menyikapi Gaya Hidup Modern Pada Remaja ....................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, pergaulan remaja terhadap peningkatan gaya hidup modern sangat berpengaruh karena para remaja masa kini mengikuti zaman dan tidak ingin ketinggalan zaman. Dimana masa-masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan, berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman.
Sebenarnya yang melatar belakangi gaya hidup modern itu sendiri adalah arus globalisasi yang mengharuskan kita mengikuti tuntutan zaman modern masa kini, yaitu : waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga (istilah “Waktu adalah uang!”) dan anti gaptek (singkatan dari”gagap teknologi”). Dengan demikian, tuntutan dari zaman masa kini adalah kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan juga (kita) terus mengikuti perkembangan teknologi di segala bidang kehidupan.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya hidup anak remaja kini sangat berbeda dengan gaya hidup anak remaja dulu. Kalau dulu, anak remajanya tidak mengenal yang namanya komputer, HP (Hand Phone), fashion, atau berbagai macam model pakaian. Kini justru sebaliknya. Anak remaja, atau istilah lainnya ABG ( Anak Baru Gede) justru bergelut dengan hal-hal tersebut. Dan menjadi gaya hidup mereka tiap harinya. Maka apa yang pernah dikatakan oleh filsuf Baudrillard beberapa abad lalu memang ada kebenarannya. Menurutnya gaya hidup manusia jaman kini dibentuk oleh pabrik-pabrik imajinasi seperti fashion, komputer, HP, dan lain-lain. Bukan oleh nilai-nilai moral yang beberapa dekade lalu mendapat tempat istimewa dalam kehidupan manusia. Karena itu, apa yang telah di wanti-wanti oleh beliau memang tepat, dan benar. Yang mana hal tersebut dapat kita temukan dalam gaya hidup remaja masa kini.
Terjadi perubahan gaya hidup (life style) anak remaja masa kini tak lepas dari perubahan budaya, pola pikir yang dianut oleh masyarakat bersangkutan. Kini anak remaja lebih senang dengan hal-hal yang serba instan, pragmatis, dan cenderung kebarat-baratan. Para pengagum modernitas sepakat bahwa proyek modernitas yang dilahirkan beberapa abad lalu dalam kehidupan manusia memang tak terhindarkan. Budaya modern, dan segala hal yang berbau gaya hidup modern harus diikuti. Bila tidak, maka akan ketinggalan zaman. Dan menjadi korban modernitas itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan gaya hidup ?
2.      Apa yang dimaksud dengan remaja dan gaya hidup modern ?
3.      Apa saja bentuk-bentuk yang mempengaruhi gaya hidup modern ?
4.      Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup modern ?
5.      Apa dampak positif dan dampak negatif yang dapat diperoleh dari gaya hidup modern pada remaja ?
6.      Bagaimana menyikapi gaya hidup modern pada remaja ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2.      Untuk mengetahui pengertian gaya hidup dan remaja
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk yang mempengaruhi gaya hidup modern
4.      Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup modern
5.      Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif yang dapat diperoleh dari gaya hidup modern pada remaja
6.      Untuk mengetahui cara menyikapi gaya hidup modern pada remaja

7.       
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup (Bahasa Inggris : life style) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler, pada tahun 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961. Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, kebiasaan, dan lain-lain. Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain.
2.2 Remaja dan Gaya Hidup Modern
Masa remaja adalah masa indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju  dewasa. Satu proses yang semua anak telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja.
Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Akan tetapi, tidak sedikit juga hal-hal negatif yang ter jadi. Salah satu hal menarik dan terjadi dalam dunia remaja saat ini adalah remaja yang memiliki gaya hidup modern.
Remaja yang memasuki perguruan tinggi atau perkuliahan mendapatkan banyak materi kognitif dan pengalaman yang lebih mendewasakan pola berfikir. Mereka dapat merencanakan masa depan yang lebih realitas. Masa remaja yang transisi mulai terlewatkan. Kondisi emosional dan kognitif yang matang membuat remaja dapat menganalisis hakikat dan mengevaluasi apa yang dilakukannya.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Sedangkan gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yang prinsipnya, status, aksi. Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seseorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam pergaulannya. Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja. Para bintang muda digandrungi ternyata mampu mengubah gaya hidup remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang terlihat glamour, gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan yang dianut para remaja sesungguhnya karena diajarkan oleh idola-idola mereka yang berada di layar televisi yang kita lihat sehari-hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru gaya dari orang lain. Selain itu, juga dipicu oleh program-program yang ditayakan oleh televisi. Kehidupan sinetron yang kerap menampilkan hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru” bagi remaja. Siapapun yang terpengaruhi dengan gaya hidup sinetron itu akan mendapat stigmatisasi “tidak gaul dan tidak fungky”. Sebuah stigma yang amat memalukan bagi mereka, karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Kebutuhan hidup yang tercipta akibat keinginan mengejar “syahwat” kenikmatan duniawi, berpadu dengan budaya instan, menyebabkan para remaja seringkali menjerumuskan diri ke dalam prilaku sesat.
Keinginan untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah bagi anak-anak orang kaya. Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar keinginan mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan? Ketika keinginan memiliki Hp, sementara anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari keluarga kurang mampu biasanya mengambil jalan pintas.
Bagi yang telah “mengimani” budaya instan, cara ini dipandang paling logis. Sebaiknya remaja jangan terlalu mengikuti kehidupan yang serba wah. Kita juga harus melihat keadaan lingkungan sekitar kita. Agar kita tidak terjerumus dalam pergaulan bebas sebaiknya kita juga memilih teman yang baik agar tidak menjerumuskan kita ke hal-hal yang negatif. Itu semua tergantung dari diri remaja masing-masing.
Pada masa remaja pengaruh idola memang sangat kuat seperti yang kami jelaskan di atas. Idola atau tokoh akan mengendalikan hidup kita yang mungkin tanpa kita sadari. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan media mutlak diperlukan. Karena pada suatu sisi media memungkinkan kita untuk tahu beragam informasi, berita, penemuan, dan hal-hal baru. Atau bisa disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media berpengaruh positif dan juga negatif.
Keberadaan media memang tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan demikian, kalau kita tidak selektif terhadap pesan media, kita akan menjadi korban media. Tidak salah memang ketika kita membeli sebuah produk berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu diingat, seberapa perlu produk kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang membuthkan produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang disampaikan oleh media. Tidak ada salahnya memang untuk tampil menarik seperti yang banyak diiklankan di media, dengan sebagian produk yang ditawarkan untuk membantu mewujudkan impian itu. Juga merupakan sesuatu yang wajar untuk pergi berbelanja membeli barang-barang kesukaan. Namun, yang mesti kita ingat, jangan memaksakan diri.
Disini, kami mempersempit objek pembahasan yang terpacu pada Hp, Karena tidak dapat dipungkiri jangankan remaja, tapi kanak-kanak zaman sekarang juga sudah memiliki Hp. Hp, mungkin benda itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Benda elektronik ini menjadi kebutuhan bagi semua orang tak terkecuali bagi remaja. Hp memiliki dampak negatif dan positif bagi remaja. Banyak segi positif (keuntungan) karena perkembangan tersebut, tapi tidak sedikit juga dampak negatif yang ditimbulkannya.
2.3 Bentuk-Bentuk yang Mempengaruhi Gaya Hidup Modern
Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting. Salah satu bentuk gaya hidup modern adalah bahwa status seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil, Hp, dan lain-lain.
Mobilitas yang tinggi. Pagi dijakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian sudah ada di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.
Bercengkrama di tempat-tempat tertentu . seperti Cafe yang telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup modern.
Pernikahan agung. Orang modern menempatkan pernikahan agung sebagai salah satu momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran. Wisuda, jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak hanya untuk melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-Kanak pun seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.
Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat. Gaya hidup dengan teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang amat dahsyat dan turut membentuk gaya hidup baru di dunia modern, termasuk remaja.
2.4 Pengaruh Globalisasi terhadap Gaya Hidup Modern
Globalisasi merupakan sebuah proses menuju sistem kehidupan yang lebih global, terbuka secara luas dalam berbagai aspek dan segi kehidupan manusia. Baik di bidang ekonomi, sosial budaya, teknoligi, dan sebagainya. Globalisasi merupakan ruang keterbukaan yang berdampak pada semakin luas dan bebasnya akses sebuah negara ke negara lainnya.
Globalisasi informasi merupakan salah satu bagian penting yang sudah cukup dirasakan oleh manusia melalui adanya jaringan internet yang terhubung secara luas di seluruh dunia. Pengaruh globalisasi ini secara khusus juga dirasakan oleh kalangan remaja sebagai kalangan dari usia panca roba atau peralihan. Usia yang rentan dengan budaya coba-coba dan memiliki rasa keingin tahuan yang cukup besar.
Pengaruh globalisasi ini membawa dampak positif bagi kehidupan para remaja. Sedikit banyaknya tentu saja memberikan pengaruh dan perkembangan yang bernilai manfaat terhadap sistem kehidupan. Meskipun di satu sisi, kita juga tidak bisa menampilkan adanya pengaruh negatif yang muncul akibat adanya proses globalisasi.
Dinamika zaman selalu menyuguhkan sajian hangat, membuat penasaran, kecanduan, dan tak sedikit pandangan tak sedap jika tidak mengikuti arus berputarnya, terlebih bagi kaum “remaja” yang note bene masih “labil” di tengah pencarian jati dirinya. Berbagai slogan pun muncul di kalangan remaja, seperti “tidak gaul jika tidak mengikuti arus (globalisasi)”, ataupun “tidak modern kalau gaptek” sayangnya mereka hanya berpatokan pada bangsa lain (Barat), hingga budaya sendiri rela digadaikannya. Tidak bisa dipungkiri memang, begitu banyak hal positif yang dapat kita semai dari perubahan (teknologi, industri), namun hal negatif pun kerap tak dapat kita hindari akibat dari adanya proses tersebut. Saat ini kita dapat menembus dunia yang tanpa batas dan ruang, mengakses segala informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia dengan cepat, berkomunikasi dengan siapapun di manapun dengan efektif, dan berbagai aktivitas lainnya yang serba instan dengan tidak mengesampingkan aktivitas pokok.
Berbicara mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk terus iikuti perkembangan dan dinamikanya, juga sebagai bahan kajian yang tidak kalah menarik. Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan dan seluruh masyarakat untuk berubah, lebih berkembang dan maju. Era globalisasi merupakan era persaingan bebas dalam segala aspek kehidupan (ekonomi, pendidikan, teknologi, dan lain-lain), pada era ini memperlihatkan suatu kondisi bahwa ini sudah semakin kecil. Di dalam konteks informasi, dunia ini sudah menjadi satu, tidak ada lagi kotak-kotak yang membatasi wajah wilayah satu dengan lainnya. Dengan adanya peran media (Hp, televisi, radio, majalah, internet) telah mempengaruhi gaya hidup dan moralitas remaja.
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Berdasakan pengertian tersebut, kaum remaja sangatlah identik dengan apa yang mereka lakukan dalam setiap waktunya (remaja tidak terlepas dari peran media dalam kehdupan sehari-harinya). Sebagian besar waktu mereka tersita dengan menonton siaran televisi (program-program yang mereka minati yang bertemakan hiburan, musik, fashion, dan lain-lain. Seperti : film-film korea, ajang reality show  “Girl and Boy Band”), mendengarkan siaran radio (lagu-lagu yang sedang nge-trend), mengikuti perkembangan para idolanya dalam majalah ataupun internet, dan berbagai cara lain gua memperoleh informasi agar tidak ketinggalan zaman.
Adler (dalam Hall dan Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan tiga hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta. Bertolak pada pengertian gaya hidup diatas, remaja merupakan sasaran empuk dari terciptanya pola-pola kehidupan berdasarkan persahabatan dan cinta. Dimana pada masa tersebut merupakan saat-saat untuk mereka saling mengekspresikan rasa persahabatan dan cinta dalam berbagai bentuk (hal ini dapat berakibat positif dan negatif, dengan munculnya geng-geng antar remaja, biasanya bermula dari lingkungan sekolah, tempat di mana berinteraksi dengan teman sebaya).
Dari munculnya berbagai dampak globalisasi (peran media) terhadap remaja (gaya hidup dan moralitas) di atas, sangat diperlukan perhatian dan pengawasan dari berbagai pihak, agar dalam proses perkembangan berikutnya tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan (baik bagi remaja sendiri maupun bagi keberlangsungan bangsa ini).
Pengaruh globalisasi tersebut memberi dampak positif tentu saja memberikan pengaruh negatif terhadap kehidupan para remaja. Pengaruh mana yang akan muncul, itu semua tergantung pada masing-masing individu dalam menyikapinya.
2.5  Dampak Positif dan Dampak Negatif Gaya Hidup Modern pada Remaja
1.      Dampa positif
a)      Kemajuan teknologi (seperti Hp) berkembang dengan pesat (internet : memudahkan akses informasi dan komunikasi sebagai ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat situs jejaring sosial (facebook, twitter), ajang bisnis online, dan lain-lain.
b)      Mempercepat pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi).
2.      Dampak negatif
a)      Tercerabutnya akar budaya, remaja kini merasa malu dengan budaya sendiri dan merasa bangga dengan budaya asing. Dengan adanya berbagai media yang sering diakses oleh para remaja, membuat mereka ingin seperti yang mereka idolakan (proses tersebut perlahan telah mengubah gaya hidup remaja). Di satu sisi hal ini berdampak positif karena memacu perubahan, namun disisi lain telah mengantarkan meraka pada budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma pada masyarakat tertentu (misalnya : pacaran yang berlebihan, dugem, hendois, konsumtif, dan lain-lain). Dengan adanya kemajuan teknologi (internet), membuat remaja menjadi pemalas (membuang waktu percuma di hadapan komputer hanya untuk chatting, atau facebook-an), hal tersebut bisa membut perkembangan sosialisasi (khusus remaja) tidak baik, enggan berkomunikasi langsung dengan orang lain, akan menimbulkan keegoisan dan individualisme (tidak mau bekerja sama dengan orang lain).
b)      Hilangnya identitas diri (para remaja dihadapkan pada proses mengikuti dan meniru trend asing terus-menerus, misalnya pop Korea yang sedang menjadi kiblat para remaja kini. Mereka merubah penampilan (model rambut, mode pakaian), gaya hidup, dan lebih mudah menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri, hal ini dapat melahirkan hibridasi budaya (budaya campuran) sebagai akibat dari adanya globalisasi.
2.6 Menyikapi Gaya Hidup Modern pada Remaja
Keluarga bagi anak-anak merupakan wadah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang mendambakan keakraban dan kehangatan, memupuk rasa percaya pada diri sendiri dalam pergaulan dengan orang lain maupun pengambilan keputusan dan tindakan sendiri. Peran dan tanggung jawab orangtua dalam pembinaan iman kepada anak-anak adalah dengan memberi pengajaran, dalam rangka menciptakan kerukunan hidup kelurga yang damai, bersukacita dan sejahtera yang merupakan sumber-sumber kebahagiaan hidup dan nilai-nilai hidup yang sangat berhrga. Orangtua harus bisa mengajarkan anak-anak untuk patuh kepada segala sesuatu yang telah disepakati bersama dalam keluarga. Tujuan semua aturan dan disiplin dalam keluarga tidak sekedar agar anak patuh kepada orangtuanya, melainkan menjadikan aturan itu sebagai alat pengajar. Sebenarnya cara menyikapi gaya hidup modern pada remaja itu sendiri bisa dilakukan dengan cara :
a.       Adanya kontrol sosial dari orangtua, guru, dan masyarakat sekitar, juga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang melibatkan remaja.
b.      Adanya sosialisasi tentang pentingnya melestarikan budaya warisan leluhur.
c.       Perhatian dan pengawasan dari orangtua dan guru terhadap remaja harus lebih besar dan lebih dekat terhadap mereka, agar mereka lebih terbuka dan mudah diarahkan.
d.      Komunikasi yang baik antara orangtua, guru, dan remaja.
e.       Perkembangan tentang globalisasi dan informasi harus terus diikuti oleh orang tua dan guru.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut hasil data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa remaja saat ini mayoritas bergaya hidup modern. Dimana mereka mengikuti arus globalisasi yang mengharuskannya untuk mengikuti zaman (terfokus pada Hp), karena jika tidak begitu, tidak sedikit dari mereka mendapatkan judgment “kurang gaul atau gaptek”.
Menurut hasil penelitian kami sendiri, di zaman sekarang mayoritas menyatakan bahwa mereka memiliki gaya hidup modern pada saat ini, dikarenakan harusnya mereka mengikuti arus globalisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan hampir semua remaja dari kalangan SMP, bahkan SD sudah dikasih hanphone oleh orang tuanya.
Hal ini yang dapat kami simpulkan, bahwa para remaja sudah bisa menggunakan hanphone dengan seharusnya, maksud seharusnya disini, jadi untuk remaja yang bergaya hidup modern tidak seenaknya saja menggunakan gadgetnya (digunakan untuk membuka situs yang tidak bermanfaat). Justru hampir semuanya lebih mengutamakan belajar (Hp nya digunakan untuk mengerjakan tugas atau searching, walaupun tidak bisa dipungkiri jika dari sebagian responden ada juga yang lebih banyak menggunakan Hp untuk sekedar facebookan, twitter-an dibanding searching tentang pelajaran). Semua itu tergantung dari individu masing-masing.
Tidak dipungkiri juga, bahwa mereka memiliki gaya hidup modern itu selain pengaruh globalisasi juga karena terlalu di manja oleh orang tua nya yang kebanyakan berasal dari keluarga berada.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa ada perbedaan prinsip hidup, penulis sangat menghargai kepada responden yang menyatakan bahwa hidup modern itu perlu agar tidak ketinggalan zaman, dan yang menyatakan tidak terlalu setuju dengan gaya hidup modern. Maka dengan ini, penulis ingin memberikan saran-saran kepada pembaca yang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya.
Bagi responden yang menyatakan tidak setuju dengan gaya hidup modern, dapat menjalani kehidupannya dengan sederhana, karena mungkin mereka beranggapan bahwa hidup sederhana itu lebih baik.
Bagi responden yang menyatakan setuju dengan gaya hidup modern, sebenarnya boleh-boleh saja tergantung individu masing-masing asal jangan sampai menyalahgunakannya. Dan jadikan gaya hidup modern itu bukan hanya untuk mengeksitensikan diri agar di puji orang, tetapi untuk belajar dan membuat diri kita lebih baik dari sebelumnya, yang intinya kita harus bisa menggunakan fasilitas (HP) tersebut dengan sebaik-baiknya.


DAFTAR PUSTAKA
Subandy,Idi,1997.Ecstasy Gaya Hidup.Bandung : Penerbit Mizan
Plummer,R.1983.Life Span Development Psychology:Personality and Socialization.New York:Academic Press
Sarwono,S.W.1989 .Psikologi Remaja.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Susanto,A.B.2001.Potret-Potret Gaya Hidup Modern. Penerbit Buku Kompas
Perdana,D. 2004.Ekspresi Cinta, Seks, dan Jati diri. Yogyakarta:Iva Press
www.wikipedia.com

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.