MAKALAH
Pergaulan
Remaja Terhadap Peningkatan Gaya Hidup Modern. Disusun untuk memenuhi salah
satu tugas bahasa indonesia
Dosen
Pengampu : Elis
Disusun Oleh
:
1. Yuli
Rohati
Fakultas
Agama
Universitas
Mathla’ul Anwar – Cikaliung Banten
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini.
Pada
kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang “Pergaulan Remaja Terhadap
Peningkatan Gaya Hidup Modern”. Dalam penulisan maupun isi dari makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menerima dengan hati
terbuka atas semua kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Sodong,
Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1 Pengertian Gaya
Hidup
2.2 Pengertian Remaja dan
Gaya Hidupnya.............................................................
2.3 Bentuk-Bentuk Yang
Mempengaruhi Gaya Hidup Modern.................................
2.4 Pengaruh
Globalisasi Terhadap Gaya Hidup Modern...........................................
2.5 Dampak Positif dan
Dampak Negatif Gaya Hidup Modern Pada Remaja..............
2.6 Menyikapi Gaya
Hidup Modern Pada Remaja ....................................................
BAB
III PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa
ini, pergaulan remaja terhadap peningkatan gaya hidup modern sangat berpengaruh
karena para remaja masa kini mengikuti zaman dan tidak ingin ketinggalan zaman.
Dimana masa-masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan.
Kebanyakan remaja masih memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti
perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka dapat
dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan,
berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman.
Sebenarnya
yang melatar belakangi gaya hidup modern itu sendiri adalah arus globalisasi
yang mengharuskan kita mengikuti tuntutan zaman modern masa kini, yaitu : waktu
sebagai sesuatu yang sangat berharga (istilah “Waktu adalah uang!”) dan anti
gaptek (singkatan dari”gagap teknologi”). Dengan demikian, tuntutan dari zaman
masa kini adalah kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan juga (kita)
terus mengikuti perkembangan teknologi di segala bidang kehidupan.
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa gaya hidup anak remaja kini sangat berbeda dengan
gaya hidup anak remaja dulu. Kalau dulu, anak remajanya tidak mengenal yang
namanya komputer, HP (Hand Phone), fashion, atau berbagai macam model
pakaian. Kini justru sebaliknya. Anak remaja, atau istilah lainnya ABG ( Anak
Baru Gede) justru bergelut dengan hal-hal tersebut. Dan menjadi gaya hidup
mereka tiap harinya. Maka apa yang pernah dikatakan oleh filsuf Baudrillard
beberapa abad lalu memang ada kebenarannya. Menurutnya gaya hidup manusia jaman
kini dibentuk oleh pabrik-pabrik imajinasi seperti fashion, komputer, HP, dan
lain-lain. Bukan oleh nilai-nilai moral yang beberapa dekade lalu mendapat
tempat istimewa dalam kehidupan manusia. Karena itu, apa yang telah di
wanti-wanti oleh beliau memang tepat, dan benar. Yang mana hal tersebut dapat
kita temukan dalam gaya hidup remaja masa kini.
Terjadi
perubahan gaya hidup (life style)
anak remaja masa kini tak lepas dari perubahan budaya, pola pikir yang dianut
oleh masyarakat bersangkutan. Kini anak remaja lebih senang dengan hal-hal yang
serba instan, pragmatis, dan cenderung kebarat-baratan. Para pengagum
modernitas sepakat bahwa proyek modernitas yang dilahirkan beberapa abad lalu
dalam kehidupan manusia memang tak terhindarkan. Budaya modern, dan segala hal
yang berbau gaya hidup modern harus diikuti. Bila tidak, maka akan ketinggalan
zaman. Dan menjadi korban modernitas itu sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan gaya hidup ?
2.
Apa yang dimaksud dengan remaja dan gaya
hidup modern ?
3.
Apa saja bentuk-bentuk yang mempengaruhi
gaya hidup modern ?
4.
Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap
gaya hidup modern ?
5.
Apa dampak positif dan dampak negatif
yang dapat diperoleh dari gaya hidup modern pada remaja ?
6.
Bagaimana menyikapi gaya hidup modern
pada remaja ?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
2.
Untuk mengetahui pengertian gaya hidup
dan remaja
3.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk yang
mempengaruhi gaya hidup modern
4.
Untuk mengetahui pengaruh globalisasi
terhadap gaya hidup modern
5.
Untuk mengetahui dampak positif dan
dampak negatif yang dapat diperoleh dari gaya hidup modern pada remaja
6.
Untuk mengetahui cara menyikapi gaya
hidup modern pada remaja
7.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Gaya Hidup
Gaya
hidup (Bahasa Inggris : life style)
adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung
zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup
pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler, pada tahun 1929.
Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai
digunakan sejak 1961. Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, kebiasaan,
dan lain-lain. Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang
lain.
2.2
Remaja dan Gaya Hidup Modern
Masa
remaja adalah masa indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja
dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
Satu proses yang semua anak telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses
tumbuh kembang remaja.
Dunia remaja memang
unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang
dan positif. Akan tetapi, tidak sedikit juga hal-hal negatif yang ter jadi.
Salah satu hal menarik dan terjadi dalam dunia remaja saat ini adalah remaja
yang memiliki gaya hidup modern.
Remaja yang memasuki
perguruan tinggi atau perkuliahan mendapatkan banyak materi kognitif dan
pengalaman yang lebih mendewasakan pola berfikir. Mereka dapat merencanakan
masa depan yang lebih realitas. Masa remaja yang transisi mulai terlewatkan.
Kondisi emosional dan kognitif yang matang membuat remaja dapat menganalisis
hakikat dan mengevaluasi apa yang dilakukannya.
Masa
remaja adalah masa pencarian identitas. Sedangkan gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan
dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yang prinsipnya,
status, aksi. Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai
dengan selera. Kita juga mulai mencari seseorang idola atau tokoh identifikasi
yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara,
penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam pergaulannya.
Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang
sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja. Para bintang muda digandrungi ternyata
mampu mengubah gaya hidup remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang
terlihat glamour, gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan
yang dianut para remaja sesungguhnya karena diajarkan oleh idola-idola mereka
yang berada di layar televisi yang kita lihat sehari-hari. Karakter dari remaja
adalah mudah meniru gaya dari orang lain. Selain itu, juga dipicu oleh
program-program yang ditayakan oleh televisi. Kehidupan sinetron yang kerap menampilkan
hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru” bagi remaja. Siapapun
yang terpengaruhi dengan gaya hidup sinetron itu akan mendapat stigmatisasi
“tidak gaul dan tidak fungky”. Sebuah stigma yang amat memalukan bagi mereka,
karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Kebutuhan hidup yang tercipta
akibat keinginan mengejar “syahwat” kenikmatan duniawi, berpadu dengan budaya
instan, menyebabkan para remaja seringkali menjerumuskan diri ke dalam prilaku
sesat.
Keinginan untuk
memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah bagi
anak-anak orang kaya. Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar keinginan
mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan? Ketika keinginan
memiliki Hp, sementara anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari
keluarga kurang mampu biasanya mengambil jalan pintas.
Bagi yang telah
“mengimani” budaya instan, cara ini dipandang paling logis. Sebaiknya remaja
jangan terlalu mengikuti kehidupan yang serba wah. Kita juga harus melihat
keadaan lingkungan sekitar kita. Agar kita tidak terjerumus dalam pergaulan
bebas sebaiknya kita juga memilih teman yang baik agar tidak menjerumuskan kita
ke hal-hal yang negatif. Itu semua tergantung dari diri remaja masing-masing.
Pada masa remaja
pengaruh idola memang sangat kuat seperti yang kami jelaskan di atas. Idola
atau tokoh akan mengendalikan hidup kita yang mungkin tanpa kita sadari. Tidak
bisa dipungkiri bahwa keberadaan media mutlak diperlukan. Karena pada suatu
sisi media memungkinkan kita untuk tahu beragam informasi, berita, penemuan, dan
hal-hal baru. Atau bisa disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media berpengaruh
positif dan juga negatif.
Keberadaan media memang
tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan demikian, kalau kita tidak selektif
terhadap pesan media, kita akan menjadi korban media. Tidak salah memang ketika
kita membeli sebuah produk berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu
diingat, seberapa perlu produk kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang
membuthkan produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang
disampaikan oleh media. Tidak ada salahnya memang untuk tampil menarik seperti
yang banyak diiklankan di media, dengan sebagian produk yang ditawarkan untuk
membantu mewujudkan impian itu. Juga merupakan sesuatu yang wajar untuk pergi
berbelanja membeli barang-barang kesukaan. Namun, yang mesti kita ingat, jangan
memaksakan diri.
Disini,
kami mempersempit objek pembahasan yang terpacu pada Hp, Karena tidak dapat
dipungkiri jangankan remaja, tapi kanak-kanak zaman sekarang juga sudah
memiliki Hp. Hp, mungkin benda itu sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Benda elektronik ini menjadi kebutuhan bagi semua orang tak terkecuali bagi
remaja. Hp memiliki dampak negatif dan positif bagi remaja. Banyak segi positif
(keuntungan) karena perkembangan tersebut, tapi tidak sedikit juga dampak
negatif yang ditimbulkannya.
2.3
Bentuk-Bentuk yang Mempengaruhi Gaya Hidup Modern
Menjadikan
“status” sebagai sesuatu yang penting. Salah satu bentuk gaya hidup modern
adalah bahwa status seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang
dipakainya, misalnya mobil, Hp, dan lain-lain.
Mobilitas yang tinggi.
Pagi dijakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian
sudah ada di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.
Bercengkrama di
tempat-tempat tertentu . seperti Cafe yang telah menjadi salah satu bagian dari
gaya hidup modern.
Pernikahan agung. Orang
modern menempatkan pernikahan agung sebagai salah satu momen kehidupan yang
perlu dirayakan besar-besaran. Wisuda, jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi
yang lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan untuk
merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak hanya untuk
melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-Kanak pun seakan wajib
dilakukan seremoni wisuda.
Gaya
hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat. Gaya hidup dengan
teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang amat dahsyat dan turut
membentuk gaya hidup baru di dunia modern, termasuk remaja.
2.4
Pengaruh Globalisasi terhadap Gaya Hidup Modern
Globalisasi
merupakan sebuah proses menuju sistem kehidupan yang lebih global, terbuka
secara luas dalam berbagai aspek dan segi kehidupan manusia. Baik di bidang
ekonomi, sosial budaya, teknoligi, dan sebagainya. Globalisasi merupakan ruang
keterbukaan yang berdampak pada semakin luas dan bebasnya akses sebuah negara
ke negara lainnya.
Globalisasi informasi
merupakan salah satu bagian penting yang sudah cukup dirasakan oleh manusia
melalui adanya jaringan internet yang terhubung secara luas di seluruh dunia.
Pengaruh globalisasi ini secara khusus juga dirasakan oleh kalangan remaja
sebagai kalangan dari usia panca roba atau peralihan. Usia yang rentan dengan
budaya coba-coba dan memiliki rasa keingin tahuan yang cukup besar.
Pengaruh globalisasi
ini membawa dampak positif bagi kehidupan para remaja. Sedikit banyaknya tentu
saja memberikan pengaruh dan perkembangan yang bernilai manfaat terhadap sistem
kehidupan. Meskipun di satu sisi, kita juga tidak bisa menampilkan adanya
pengaruh negatif yang muncul akibat adanya proses globalisasi.
Dinamika zaman selalu
menyuguhkan sajian hangat, membuat penasaran, kecanduan, dan tak sedikit
pandangan tak sedap jika tidak mengikuti arus berputarnya, terlebih bagi kaum
“remaja” yang note bene masih “labil” di tengah pencarian jati dirinya.
Berbagai slogan pun muncul di kalangan remaja, seperti “tidak gaul jika tidak
mengikuti arus (globalisasi)”, ataupun “tidak modern kalau gaptek” sayangnya
mereka hanya berpatokan pada bangsa lain (Barat), hingga budaya sendiri rela
digadaikannya. Tidak bisa dipungkiri memang, begitu banyak hal positif yang
dapat kita semai dari perubahan (teknologi, industri), namun hal negatif pun
kerap tak dapat kita hindari akibat dari adanya proses tersebut. Saat ini kita
dapat menembus dunia yang tanpa batas dan ruang, mengakses segala informasi
yang terjadi di berbagai belahan dunia dengan cepat, berkomunikasi dengan
siapapun di manapun dengan efektif, dan berbagai aktivitas lainnya yang serba
instan dengan tidak mengesampingkan aktivitas pokok.
Berbicara mengenai
remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk terus
iikuti perkembangan dan dinamikanya, juga sebagai bahan kajian yang tidak kalah
menarik. Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan dan seluruh masyarakat
untuk berubah, lebih berkembang dan maju. Era globalisasi merupakan era
persaingan bebas dalam segala aspek kehidupan (ekonomi, pendidikan, teknologi,
dan lain-lain), pada era ini memperlihatkan suatu kondisi bahwa ini sudah
semakin kecil. Di dalam konteks informasi, dunia ini sudah menjadi satu, tidak
ada lagi kotak-kotak yang membatasi wajah wilayah satu dengan lainnya. Dengan
adanya peran media (Hp, televisi, radio, majalah, internet) telah mempengaruhi
gaya hidup dan moralitas remaja.
Plummer (1983) gaya
hidup adalah cara hidup individu yang diidentifikasi oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Berdasakan pengertian tersebut, kaum remaja sangatlah identik dengan apa yang
mereka lakukan dalam setiap waktunya (remaja tidak terlepas dari peran media
dalam kehdupan sehari-harinya). Sebagian besar waktu mereka tersita dengan
menonton siaran televisi (program-program yang mereka minati yang bertemakan
hiburan, musik, fashion, dan lain-lain. Seperti : film-film korea, ajang
reality show “Girl and Boy Band”),
mendengarkan siaran radio (lagu-lagu yang sedang nge-trend), mengikuti
perkembangan para idolanya dalam majalah ataupun internet, dan berbagai cara
lain gua memperoleh informasi agar tidak ketinggalan zaman.
Adler (dalam Hall dan
Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh
pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan tiga hal utama dalam
kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta. Bertolak pada pengertian
gaya hidup diatas, remaja merupakan sasaran empuk dari terciptanya pola-pola
kehidupan berdasarkan persahabatan dan cinta. Dimana pada masa tersebut
merupakan saat-saat untuk mereka saling mengekspresikan rasa persahabatan dan
cinta dalam berbagai bentuk (hal ini dapat berakibat positif dan negatif,
dengan munculnya geng-geng antar remaja, biasanya bermula dari lingkungan
sekolah, tempat di mana berinteraksi dengan teman sebaya).
Dari munculnya berbagai
dampak globalisasi (peran media) terhadap remaja (gaya hidup dan moralitas) di
atas, sangat diperlukan perhatian dan pengawasan dari berbagai pihak, agar
dalam proses perkembangan berikutnya tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan
(baik bagi remaja sendiri maupun bagi keberlangsungan bangsa ini).
Pengaruh globalisasi
tersebut memberi dampak positif tentu saja memberikan pengaruh negatif terhadap
kehidupan para remaja. Pengaruh mana yang akan muncul, itu semua tergantung
pada masing-masing individu dalam menyikapinya.
2.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif
Gaya Hidup Modern pada Remaja
1. Dampa positif
a) Kemajuan
teknologi (seperti Hp) berkembang dengan pesat (internet : memudahkan akses
informasi dan komunikasi sebagai ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat
situs jejaring sosial (facebook, twitter), ajang bisnis online, dan lain-lain.
b) Mempercepat
pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi).
2. Dampak negatif
a) Tercerabutnya
akar budaya, remaja kini merasa malu dengan budaya sendiri dan merasa bangga
dengan budaya asing. Dengan adanya berbagai media yang sering diakses oleh para
remaja, membuat mereka ingin seperti yang mereka idolakan (proses tersebut
perlahan telah mengubah gaya hidup remaja). Di satu sisi hal ini berdampak
positif karena memacu perubahan, namun disisi lain telah mengantarkan meraka
pada budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma pada masyarakat tertentu
(misalnya : pacaran yang berlebihan, dugem, hendois, konsumtif, dan lain-lain).
Dengan adanya kemajuan teknologi (internet), membuat remaja menjadi pemalas
(membuang waktu percuma di hadapan komputer hanya untuk chatting, atau
facebook-an), hal tersebut bisa membut perkembangan sosialisasi (khusus remaja)
tidak baik, enggan berkomunikasi langsung dengan orang lain, akan menimbulkan
keegoisan dan individualisme (tidak mau bekerja sama dengan orang lain).
b) Hilangnya
identitas diri (para remaja dihadapkan pada proses mengikuti dan meniru trend
asing terus-menerus, misalnya pop Korea yang sedang menjadi kiblat para remaja
kini. Mereka merubah penampilan (model rambut, mode pakaian), gaya hidup, dan
lebih mudah menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri,
hal ini dapat melahirkan hibridasi budaya (budaya campuran) sebagai akibat dari
adanya globalisasi.
2.6
Menyikapi Gaya Hidup Modern pada Remaja
Keluarga
bagi anak-anak merupakan wadah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang mendambakan
keakraban dan kehangatan, memupuk rasa percaya pada diri sendiri dalam
pergaulan dengan orang lain maupun pengambilan keputusan dan tindakan sendiri.
Peran dan tanggung jawab orangtua dalam pembinaan iman kepada anak-anak adalah
dengan memberi pengajaran, dalam rangka menciptakan kerukunan hidup kelurga
yang damai, bersukacita dan sejahtera yang merupakan sumber-sumber kebahagiaan
hidup dan nilai-nilai hidup yang sangat berhrga. Orangtua harus bisa
mengajarkan anak-anak untuk patuh kepada segala sesuatu yang telah disepakati
bersama dalam keluarga. Tujuan semua aturan dan disiplin dalam keluarga tidak
sekedar agar anak patuh kepada orangtuanya, melainkan menjadikan aturan itu
sebagai alat pengajar. Sebenarnya cara menyikapi gaya hidup modern pada remaja
itu sendiri bisa dilakukan dengan cara :
a.
Adanya kontrol sosial dari orangtua,
guru, dan masyarakat sekitar, juga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif
yang melibatkan remaja.
b.
Adanya sosialisasi tentang pentingnya
melestarikan budaya warisan leluhur.
c.
Perhatian dan pengawasan dari orangtua
dan guru terhadap remaja harus lebih besar dan lebih dekat terhadap mereka,
agar mereka lebih terbuka dan mudah diarahkan.
d.
Komunikasi yang baik antara orangtua,
guru, dan remaja.
e.
Perkembangan tentang globalisasi dan
informasi harus terus diikuti oleh orang tua dan guru.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Menurut hasil data yang
diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa remaja saat ini mayoritas
bergaya hidup modern. Dimana mereka mengikuti arus globalisasi yang
mengharuskannya untuk mengikuti zaman (terfokus pada Hp), karena jika tidak
begitu, tidak sedikit dari mereka mendapatkan judgment “kurang gaul atau
gaptek”.
Menurut hasil
penelitian kami sendiri, di zaman sekarang mayoritas menyatakan bahwa mereka
memiliki gaya hidup modern pada saat ini, dikarenakan harusnya mereka mengikuti
arus globalisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan hampir semua remaja
dari kalangan SMP, bahkan SD sudah dikasih hanphone oleh orang tuanya.
Hal ini yang dapat kami
simpulkan, bahwa para remaja sudah bisa menggunakan hanphone dengan seharusnya,
maksud seharusnya disini, jadi untuk remaja yang bergaya hidup modern tidak
seenaknya saja menggunakan gadgetnya (digunakan untuk membuka situs yang tidak
bermanfaat). Justru hampir semuanya lebih mengutamakan belajar (Hp nya
digunakan untuk mengerjakan tugas atau searching, walaupun tidak bisa
dipungkiri jika dari sebagian responden ada juga yang lebih banyak menggunakan
Hp untuk sekedar facebookan, twitter-an dibanding searching tentang pelajaran).
Semua itu tergantung dari individu masing-masing.
Tidak dipungkiri juga,
bahwa mereka memiliki gaya hidup modern itu selain pengaruh globalisasi juga
karena terlalu di manja oleh orang tua nya yang kebanyakan berasal dari
keluarga berada.
3.2
Saran
Kami menyadari bahwa
ada perbedaan prinsip hidup, penulis sangat menghargai kepada responden yang
menyatakan bahwa hidup modern itu perlu agar tidak ketinggalan zaman, dan yang
menyatakan tidak terlalu setuju dengan gaya hidup modern. Maka dengan ini,
penulis ingin memberikan saran-saran kepada pembaca yang mungkin bisa
bermanfaat, diantaranya.
Bagi responden yang
menyatakan tidak setuju dengan gaya hidup modern, dapat menjalani kehidupannya
dengan sederhana, karena mungkin mereka beranggapan bahwa hidup sederhana itu
lebih baik.
Bagi responden yang
menyatakan setuju dengan gaya hidup modern, sebenarnya boleh-boleh saja
tergantung individu masing-masing asal jangan sampai menyalahgunakannya. Dan
jadikan gaya hidup modern itu bukan hanya untuk mengeksitensikan diri agar di
puji orang, tetapi untuk belajar dan membuat diri kita lebih baik dari
sebelumnya, yang intinya kita harus bisa menggunakan fasilitas (HP) tersebut
dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Subandy,Idi,1997.Ecstasy Gaya Hidup.Bandung : Penerbit Mizan
Plummer,R.1983.Life Span Development Psychology:Personality and Socialization.New
York:Academic Press
Sarwono,S.W.1989 .Psikologi Remaja.Jakarta:Raja Grafindo
Persada.
Susanto,A.B.2001.Potret-Potret Gaya Hidup Modern.
Penerbit Buku Kompas
Perdana,D. 2004.Ekspresi Cinta, Seks, dan Jati diri.
Yogyakarta:Iva Press
www.wikipedia.com